1.
Uniform Region
Suatu
wilayah di jadikan dasar telaah geografi disebabkan adanya keseragaman atau
kesamaan dalam kriteria tertentu, misalnya beberapa daerah pertanian yang
memiliki kesamaan iklim, luas, hidrologi, dan budaya.Contoh lain wilayah
perikanan tambak di pantai Utara Jawa antar tempat yang satu dengan yang lain
memiliki banyak kesamaan.Geografi regional adalah cabang geografi yang mempelajari
wilayah di dunia. Sebuah wilayah itu sendiri di definisi kan sebagai bagian
dari permukaan bumi dengan satu atau karakteristik serupa yang membuatnya unik
dari daerah lain. Geografi regional mempelajari karakteristik unik spesifik
dari tempat yang berhubungan dengan budaya mereka, ekonomi, topografi, iklim,
politik dan faktor lingkungan seperti spesies yang berbeda flora dan fauna.
Selain itu, geografi regional juga mempelajari batas-batas tertentu antara
tempat-tempat. Seringkali ini disebut zona transisi yang mewakili awal dan
akhir suatu daerah tertentu dan bisa besar atau kecil. Sebagai contoh, zona
transisi antara Sub-Sahara Afrika dan Afrika Utara agak besar karena ada
pencampuran antara kedua daerah. Ahli geografi regional zona studi ini serta
karakteristik yang berbeda Sub-Sahara Afrika dan Afrika Utara.Geografi regional
mulai berkembang di Amerika Serikat secara khusus dan bagian dari Eropa pada
masa antara Perang Dunia I dan II. Selama waktu ini, geografi dikritik karena
sifatnya deskriptif dengan determinisme lingkungan dan kurangnya fokus
tertentu. Akibatnya, geografi sedang mencari cara untuk menjaga geografi
sebagai subjek tingkat universitas kredibel. Pada 1920-an dan 1930-an, geografi
menjadi ilmu wilayah peduli dengan mengapa tempat-tempat tertentu adalah sama
dan / atau berbeda dan apa yang memungkinkan orang untuk memisahkan satu
wilayah dari yang lain. Praktek ini dikenal sebagai diferensiasi areal. Di AS,
Carl Sauer dan nya Sekolah Berkeley geografis berpikir menyebabkan perkembangan
geografi regional, terutama di pantai barat. Selama waktu ini, geografi
regional juga dipimpin oleh Richard Hartshorne yang mempelajari geografi
regional Jerman di tahun 1930-an dengan geografer terkenal seperti Alfred
Hettner dan Fred Schaefer. Hartshorne didefinisikan geografi sebagai ilmu
"Untuk memberikan gambaran yang akurat, teratur, dan rasional dan interpretasi
dari karakter variabel dari permukaan bumi." Untuk waktu yang singkat
selama dan setelah Perang Dunia II, geografi regional bidang studi yang populer
dalam disiplin. Namun, kemudian dikritik untuk pengetahuan khusus daerah dan
itu diklaim telah terlalu deskriptif kuantitatif dan tidak cukup.
2. Nodal
Region
Suatu wilayah yang di atur oleh
beberapa pusat kegiatan yang dihubungkan melalui garis melingkar, misalnya :
Jakarta Ibukota Indonesia memiliki beberapa pusat kegiatan penduduk, maka untuk
menghubungkan antarpusat kegiatan tersebut digunakan jaring-jaring yang ada.
Batas wilayah nodal di tentukan
sejauh mana pengaruh dari suatu pusat kegiatan ekonomi bila di gantikan oleh
pengaruh dari pusat kegiatan ekonomi lainnya. Hoover (1977) mengatakan bahwa
struktur dari wilayah nodal dapat di gambarkan sebagai suatu sel hidup dan
suatu atom, dimana terdapat inti dan plasma yang saling melengkapi. Pada
struktur yang demikian, integrasi fungsional akan lebih merupakan dasar
hubungan ketergantungan atau dasar kepentingan masyarakat di dalam wilayah itu,
dari pada merupakan homogenitas semata-mata. Dalam hubungan saling
ketergantungan ini dengan perantaraan pembelian dan penjualan barang-barang dan
jasa-jasa secara lokal, aktifitas-aktifitas regional akan mempengaruhi
pembangunan yang satu dengan yang lain.
Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang
secara fungsional mempunyai ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah
belakangnya (interland). Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus
penduduk, faktor produksi, barang dan jasa, ataupun komunikasi dan
transportasi. Sukirno (1976) menyatakan bahwa pengertian wilayah nodal yang
paling ideal untuk di gunakan dalam analisis mengenai ekonomi wilayah,
mengartikan wilayah tersebut sebagai ekonomi ruang yang yang di kuasai oleh
suatu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi.
Batas wilayah nodal di tentukan sejauh mana pengaruh
dari suatu pusat kegiatan ekonomi bila di gantikan oleh pengaruh dari pusat
kegiatan ekonomi lainnya. Hoover (1977) mengatakan bahwa struktur dari wilayah
nodal dapat di gambarkan sebagai suatu sel hidup dan suatu atom, dimana
terdapat inti dan plasma yang saling melengkapi. Pada struktur yang demikian,
integrasi fungsional akan lebih merupakan dasar hubungan ketergantungan atau
dasar kepentingan masyarakat di dalam wilayah itu, dari pada merupakan
homogenitas semata-mata. Dalam hubungan saling ketergantungan ini dengan
perantaraan pembelian dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa secara lokal,
aktifitas-aktifitas regional akan mempengaruhi pembangunan yang satu dengan
yang lain.
Wilayah homogen dan nodal memainkan peranan yang
berbeda di dalam organisasi tata ruag masyrakat. Perbedaan ini jelas terlihat
pada arus perdagangan. Dasar yang biasa di gunakan untuk suatu wilayah homogen
adalah suatu out put yang dapat diekspor bersama dimana seluruh wilayah
merupakan suatu daerah surplus untuk suatu out put tertentu, sehinga berbagai
tempat di wilayah tersebut kecil atau tidak sama sekali kemungkinannya untuk
mengadakan perdagangan secara luas di antara satu sama lainya. Sebaliknya,
dalam wilayah nodal, pertukaran barang dan jasa secara intern di dalam wilayah
tersebut merupakan suatu hal yang mutlak harus ada. Biasanya daerah belakang
akan menjual barang-barang mentah (raw material) dan jasa tenaga kerja pada
daerah inti, sedangkan daerah inti akan menjual ke daerah belakang dalam bentuk
barang jadi.
3.
Generic Region
Wilayah
yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi wilayahnya yang
bersangkutan diabaikan, misalnya iklim tropis, wilayah iklim sedang, atau
contoh lain adalah wilayang vegetasi, wilayah hutan daun jarum, wilayah hutan
pantai, dan wilayah perkebunan teh.
4. Specific Region
Wilayah berdasarkan kekhusuan
sehingga merupakan daerah tunggal yang mempunyai ciri-ciri tersendiri, misalnya
seperti wilayah waktu, waktu Indonesia Barat, waktu Indonesia Timur, dan waktu
Indonesia Tengah, contoh lainnya yaitu wilayah fisiografi Jawa menurut Van
Bemmelen dibagi menjadi 3 zone, yaitu:
a. zone utara,
b. zone tengah, dan
c. zone selatan.
Jadi
bisa disimpulkan bahwa fungsi tempat bagi manusia adalah sebagai ruang hidup,
yaitu ruang dalam hal yang di tafsirkan menurut tiga pendekatan, yaitu
pendekatan ekologis ( sebagai milleu yang berisi sumber alam ), pendekatan
spatial / keruangan ( ruang sebagai
space ) dan pendekatan region, yakni daerah atau kesatuan polotik.
DAFTAR PUSTAKA
Melly.ozon.blogspot.com/2012/03/analisa-ekonomi-wilayah.html
Ssbelajar.blogspot.com/2012/04/perwilayahan-berdasar-fenomena-geografi.html
En.wikipedia.org/wiki
region
www.solselkab.go.id/pos/read/154/keadaan-umum-wilayah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar